KABARHIBURAN.id – Di penghujung tahun 2024, Lembaga Pembinaan Qiroatil Qur’an ( LPQQ Indonesia) beserta LPQQ DPD Kota Depok dan juga LPQQ di tingkat DPD, DPW, DPC di kota dan kabupaten lainnya, akan fokus pada hajatan akbar bertajuk Wisuda 10.000 Santri di Masjid Istiqlal Jakarta, pada 21 Desember 2024.
Insya Allah, acara tersebut akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Menteri Agama Nasaruddin Umar beserta tamu undangan lainnya yang konsen pada dunia Islam.
Pendaftaran dibuka dalam tiga kategori. Pertama, Santri KBMA (Kelompok Belajar Membaca Al-Qur’an) yang bekerja sama dengan LPQQ, baik di pusat, maupun tingkat kota/ provinsi, DPP, DPD, DPW, DPC – yang sudah bisa membaca surah Al-Mulk.
Pendaftaran dilakukan oleh DPD LPQQ atau dengan KBMA itu sendiri,mengisi form Excel yang disediakan oleh panitia.
Kedua, muallim Al Qur’an yang hafal Surah Al – Mulk. Lantas, ketiga peserta umum, Non Wisudawan.
Pendaftaran melalui google form. Ini linknya: https://bit.ly/WisudawanLPQQ
Depok Mengaji Bersama LPQQ
Sementara itu, DPD LPQQ Kota Depok juga sedang berkemas-kemas merampungan hajatan yang tak kalah pentingnya untuk mendukung LPQQ Indonesia.
Ada agenda lain selain mempersiapkan para muallim dan muallimah – ustadz dan ustadzah – untuk acara akbar bertajuk Wisuda 10.000 Santri di Masjid Istiqlal Jakarta
DPD LPQQ Kota Depok juga akan mengadakan acara ToT ( Training of Trainers) dengan metode ishlah yang akan berlangsung pada 8 Desember 2024 di Masjid Agung Balai Kota Depok.

Acara tersebut mengusung tema: Semangat Pemerintahan Baru di Level Nasional, Hingga Tingkat Kabupaten Mendukung Gerakan Pengentasan Buta Aksara Al-Qur’an dan Love for Palestine.
Yang melatar belakangi acara ini terselenggara, pada semester pertama pada 2024, penduduk kota Depok, bertambah 26.471 jiwa. Hal ini disebabkan peralihan NIK dari Jakarta ke Depok. Awalnya jumlah penduduk kota Depok 1.941.360 jiwa, kini menjadi 1.967.831 jiwa.
Menurut data Institut Ilmu Al qur’an ( IIQ), tingkat buta huruf Al-Qur’an di Indonesia mencapai 62 persen dari populasi muslim 240.62 juta jiwa pada 2023.
Angka tersebut lebih besar dari pada data statistik Badan Pusat Statistik ( BPS) tahun 2018 – menyebutkan, umat Islam yang yang buta huruf Al Qur’an mencapai 53,57 persen.
Miris memang, sebagai negara muslim terbesar, serta organisasi muslim terbesar dunia, ada di negeri ini. Sementara, penduduknya lebih dari 50 persen dari populasi muslimnya, belum dapat membaca Al Qur’an.
Nah, kalau di kota religius, seperti Depok misalnya. Memang belum ada juga survei untuk hal tersebut. Kecuali survei survei pilkada dan sejenisnya.
Hitungan, matematika yang bijak, anggaplah 40 persen hingga 50 persen dari penduduk kota Depok, populasi muslimnya, masih butuh kader kader muallim dan muallimah – ustadz dan para ustadzah untuk terjun kelapangan membuat KBMA (Kelompok Belajar Membaca Al Qur’an) guna kedepannya dapat membangun generasi cerdas, maaf bukan saja cerdas dalam hitungan duniawi, akan tetapi pintar membaca Al Qur’an, memahami dan mengamalkannya.
Atas dasar perhitungan inilah, DPD LPQQ Kota Depok menyelenggarakan ToT( Training of Trainers), yang salah satunya tujuannya membentuk kader muallim Al Qur’an yang berkompeten, siap sedia melayani umat. Juga, mengajak partisipasi aktif melalui kerjasama kelembagaan, dan organisasi dalam upaya pengentasan buta aksara Al Qu’an. Tentunya, soal rejeki bagi muallim-nya, insya Allah akan mengikuti dengan sendirinya.
“Bismillah, semoga acara ToT ini berjalan lancar dan kami akan tetap fokus ke acara intinya, yakni ToT itu sendiri, karena penjabaran, pembelajaran metode ishlah langsung dari Pak Kyai (KH. Mahbub Sholeh Zarkasyi) dan membutuhkan waktu minimal 4 jam,” kata Ketua DPD LPQQ Kota Depok, ustadz Yahya John Arianto.

Lebih jauh, ustadz Yahya yang berdomisili di wilayah, Limo, Depok itu menjabarkan pernak pernik acara yang akan berlangsung di Masjid Agung Balai Kota Depok itu.
Awalnya, acara akan diikutsertakan 1500 para muallim – ustadz dan para ustadzah. Ketika diberikan masukan oleh DKM masjid tersebut, kalau 1500 orang, acara pasti chaos.
“Ini pelajaran dari yang sudah sudah. Maka, diedit, peserta mualllim dibatasi hanya 1000 orang saja,” jelas ustadz Yahya.
Makanya, pendaftaran melalui link google form, sudah ditutup sepekan sebelum acara. Akan tetapi, bagi mereka yang datang, sebelumnya tak mengisi link pendaftaran, resikonya, insya Allah, bisa ikut serta.
“Akan tetapi, tidak dapat buku metode ishlah dan kupon makan siang gratis. Masih dapat sertifikat keikutsertaan pelajaran metode ishlah, bagi yang mengisi absensi di tempat registrasi,” tambah ustadz Yahya.
Karena acara, tinggal menghitung hari, menghitung jam. Maka, jajaran panitia pun rapat marathon. Tak sempat bertemu fisik, dapat melakukan meeting via zoom.
“Bismillah, acara ToT DPD LPQQ Kota Depok sudah memenuhi kriteria, ter schedule, terstruktur, sistematis dan terukur. Untuk DPD Kota Depok, sepertinya, Pak Kyai (KH Mahbub Sholeh Zarkasyi) sudah lebih tenang dan bisa dilepas, ” ujar Sekjen LPQQ, ustadz Ibrahim dalam pertemuannya via zoom.
Acara dengan konsep zero waste, diharapkan ada himbauan, bagi peserta perokok dan peserta ibu ibu hamil, dan datang bulan, serta emak-emak yang membawa anak.
Peserta juga wajib membawa kantong sampah sendiri, untuk menaruh tempat sepatu atau alas kaki lainnya.
Peserta diharapkan membawa alas duduk sendiri menjaga adab dan kebersihan masjid. Dan, peserta yang hadir, wajib mengikuti acara hingga tuntas. (KH/akizar)
