Gerai atmos di 23 Paskal Shopping Center, Bandung, Jawa Barat. (Foto - atmos Indonesia)
KABARHIBURAN.ID – Atmos, retail streetwear dan sneakers ternama asal Jepang, membuka flagship store terbarunya di 23 Paskal Shopping Center, Bandung, Jawa Barat.
Sejak lama, Bandung dikenal bukan hanya sebagai kota kreatif, tapi juga sebagai episentrum ekspresi gaya hidup urban lewat sneakers.
Bagi komunitas muda, sneaker bukan sekadar alas kaki, melainkan simbol identitas, medium kreativitas, dan penghubung lintas budaya.
Dari musisi hingga seniman, dari fashion enthusiast hingga kolektor, semua menemukan titik temu di atas sol karet yang penuh makna.
Herlina Winardo, Brand Manager atmos Indonesia mengatakan bahwa Bandung memiliki peran sangat penting dalam perkembangan budaya sneakers di Indonesia.
“Kota ini punya sejarah panjang dalam industri kreatif, komunitas yang solid, dan apresiasi tinggi terhadap kolektibilitas sneakers. Bagi kami, Bandung bukan hanya pasar, tapi jantung gerakan budaya yang terus berkembang,” katanya.
Arsitektur Tradisional Jepang Machiya
Gerai atmos Bandung tidak hanya menjual produk, tapi menciptakan pengalaman. Terinspirasi dari arsitektur tradisional Jepang Machiya—rumah pedagang kuno di Kyoto—desain interiornya memadukan estetika tradisional dan modernitas urban.
Ruang-ruangnya dirancang untuk mengundang interaksi, eksplorasi, dan koneksi emosional.
“Di sini, pengunjung diajak merasakan harmoni antara fungsionalitas dan filosofi hidup ala Jepang, bahkan sebelum mereka menyentuh sepasang sneakers,” kata Herlina Winardo.
Salah satu highlight-nya adalah Otaku Room, area eksklusif yang menjadi wujud apresiasi atmos terhadap budaya pop Jepang.
Di ruang ini, pengunjung bisa menikmati hand-drip coffee oleh Fuglen, matcha autentik, atau Japanese cream soda sambil menjelajahi koleksi item kolektibel langka, dari action figure hingga merchandise edisi terbatas.
Dengan kehadiran atmos di 23 Paskal, Bandung kini tak hanya menjadi destinasi wisata atau kuliner, tapi juga pusat gravitasi bagi pecinta streetwear, sneakerhead, dan komunitas fashion-forward di Indonesia.
“Bagi atmos, ini bukan sekadar ekspansi ritel, tapi investasi dalam budaya, komunitas, dan masa depan fashion urban tanah air,” ujar Herlina Winardo.
Sejak hadir di Indonesia, atmos telah membuka sejumlah gerai yang menjadi pusat sneakers culture, antara lain di Plaza Indonesia, Plaza Senayan, Pondok Indah Mall, Grand Indonesia, dan Tunjungan Plaza 3 Surabaya. (KH/ian)
