Peresmian Kelompok Belajar Membaca Al-Quran (KBMA) di Aula Kelurahan Leuwigajah, Jawa Barat, Minggu (4/4/2025).
KABARHIBURAN.id – Dewan Muallim LPQQ ( Lembaga Pembelajaran Quroatil Qur’an) Kelurahan Leuwigajah bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kota Cimahi menggelar peresmian Kelompok Belajar Membaca Al-Quran (KBMA) di Aula Kelurahan Leuwigajah, Jawa Barat, Minggu (4/4/2025).
Acara peresmian KBMA ini dihadiri oleh Ketua Dewan Muallim ustaz Agus Diana A.Ma, Ketua DPC Cimahi Selatan ustaz Dadang, Ketua DPD Cimahi KH Asep Sopandi SH. IMM, Ketua MUI kota Cimahi Dr. H. Agus Suyadi Lc MAg dan Lurah Leuwigajah M. Thothoh Gozali ST. MSi.
Selain itu, turut dihadiri oleh 17 orang Kepala KBMA beserta para mualim/mualimah dan jamaah dari setiap KBMA.
Agenda pertama diawali oleh sambutan dari Ketua Pelaksana Umi Dewi Wiharti. Dalam sambutannya Umi menghaturkan terima kasih kepada seluruh KBMA yang telah turut berpartisipasi dalam acara tersebut.

“Alhamdulillah, acara ini bisa berlangsung berkat ‘patungan’ dari seluruh KBMA yang ada di wilayah Kelurahan Leuwigajah, ” ujarnya.
Umi Dewi Wiharti juga mengingatkan pada seluruh yang hadir bahwa kerja keras dalam mengajarkan Qur’an adalah berdasarkan niat Lilaahi Ta’ala.
Sambutan kedua disampaikan oleh Ketua Dewan Muallim kota Cimahi yaitu Ustaz Agus Diana A. Ma. Menurut ustaz Agus, Dewan Muallim eloknya bersinergi bersama para Kepala KBMA.
Sinergi tersebut berusaha untuk menangani dan mengentaskan buta aksara Al-Qur’an di Cimahi umumnya, khususnya di Kelurahan Leuwigajah, untuk menggalang dan membangun gerakan kebersamaan dalam melaksanakan kegiatan Pengentasan Buta Aksara Al-Qur’an di kota Cimahi.

“Hal ini tidak bisa dikerjakan oleh orang perorangan. Kalau perlu adanya kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak,” kata ustaz Agus Diana.
Sambutan ketiga dipaparkan oleh Ketua DPD Kota Cimahi KH Asep Sopandi SH. IMM. Menurutnya, gerakan pengentasan buta aksara Al-Quran ini merupakan sebuah gerakan yang terstruktur dari pusat sampai ke daerah.
KH Asep pun berharap, program kedua dari pusat yakni meningkatkan kesejahteraan para muallim Qur’an akan segera terwujud dan bukan hanya sekedar wacana.
“Kita sama-sama berdoa agar program mulia tersebut segera terealisasikan,” terangnya.
Ia menambahkan, hal ini sangat penting agar kegiatan belajar mengajar membaca Quran bisa tetap berlangsung. “Para gurunya fokus mengajar, tidak memikirkan hal-hal lain terutama ekonomi keluarga. Sehingga angka 65 persen buta aksara Quran bisa semakin berkurang,” kata KH Asep Sopandi.

Sambutan selanjutnya dari Lurah Leuwigajah M. Thothoh Gozali ST MSi. Ia pun menyambut baik program yang sudah berjalan dalam rangka mengentaskan buta aksara Al-Quran di wilayah kelurahan Leuwigajah.
Ia juga berjanji akan selalu mendukung kegiatan positif ini. Selain itu, akan segera mensosialisasikan program LPQQ ini ke seluruh 20 RW di wilayahnya.
“Semoga ke depannya akan terbentuk KBMA KBMA baru. Agar gerakan pengentasan buta aksara Quran ini semakin masif, sampai zero buta aksara Quran,” kata Thothoh Gozali.
Agenda selanjutnya diisi tausiyah dari Ketua MUI kota Cimahi Dr. H Agus Suyadi Lc MAg. Menarik sekali pembahasan yang diuraikan, yakni mengenai perbedaan antara tilawah dan qiroah.

Menurutnya, Qiraah (bahasa Arab: قراءة) secara harfiah berarti membaca. Dalam konteks Al-Qur’an, qiraah merujuk pada aktivitas membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Qiraah mencakup semua bentuk membaca Al-Qur’an, termasuk dengan atau tanpa memperhatikan tajwid, dengan kecepatan yang bervariasi, dan tanpa atau dengan penghayatan.
Sementara, tilawah (bahasa Arab: تلاوة) berasal dari kata “tala” (membaca) dan memiliki makna membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan baik dan benar, disertai dengan penghayatan dan pemahaman akan maknanya.
Tilawah lebih menekankan pada keindahan dan kejelasan bacaan, serta pemahaman terhadap isi Al-Qur’an. Tilawah juga melibatkan penggunaan nada dan irama yang sesuai dengan gaya bacaan yang indah, yang dapat membantu dalam penghayatan.
Dengan kata lain, tilawah adalah bentuk spesifik dari qiraah yang menekankan pada keindahan, kejelasan, dan penghayatan dalam membaca Al-Qur’an.
Sementara qiraah lebih umum, tilawah lebih fokus pada bagaimana membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, serta mengamalkan isinya.
Dalam rangkaian kegiatan diselipkan pula agenda penting yakni pembagian SK KBMA yang diberikan dari LPQQ pusat untuk KBMA yang berada di Wilayah Kelurahan Leuwigajah.
Sertifikat SK ini diserahkan langsung oleh Ketua DPD Kota Cimahi kepada 17 orang Kepala KBMA wilayah kelurahan Leuwigajah.
Agenda terakhir tentu saja ramah tamah. Alhamdulillah rangkaian acara berjalan lancar. Semoga mendapat berkah dan ridho Allah SWT. (KH/Anne Y. Wachyuni)
