Malam anugerah Festival Film Indonesia (FFI) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, Banten, Rabu malam (20/11/2024). (Foto: DSP)
KABARHIBURAN.id – Malam anugerah Festival Film Indonesia (FFI) 2024 telah digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, Banten, Rabu malam (20/11/2024).
Setelah melalui berbagai tahapan penjurian, Dewan Juri Akhir yang berjumlah total 24 orang telah berembuk untuk menentukan penerima 23 kategori penghargaan Piala Citra dan penghargaan khusus.
Tahun ini, FFI 2024 juga kembali menghadirkan Penghargaan Piala Antemas untuk Film Terlaris di Bioskop.
Piala Antemas sejatinya telah menjadi bagian dari penghargaan FFI sejak 1974 hingga 1992. Lalu sempat terhenti, dan kembali berlanjut pada awal 2000-an, dan kembali ditiadakan.
Dewan Juri Akhir FFI 2024 terdiri dari 9 juri Film Cerita Panjang, 3 juri Film Cerita Pendek, 3 juri Film Animasi yang menilai Film Animasi Pendek dan Film Animasi Panjang, 3 juri Film Dokumenter yang menilai Film Dokumenter Pendek dan juga Film Dokumenter Panjang, dan 3 juri untuk kategori Kritik Film, serta 3 anggota Dewan Pengabdian Seumur Hidup Untuk Film.
Dewan Juri Akhir untuk kategori Film Cerita Panjang terdiri Adinia Wirasti (aktris), Bambang Supriadi I.C.S. (sinematografer dan pengajar film), Dewi Alibasah (penyunting gambar), Ismail Basbeth (produser, sutradara, dan penulis skenario), Leni Lolang (produser), Ong Hari Wahyu (penata artistik), Ramondo Gascaro (musisi, produser, dan komposer musik), Titien Wattimena (penulis skenario), dan Tito Imanda (akademisi film).
Dewan Juri Akhir untuk kategori Film Cerita Pendek M. Irfan Ramli (penulis skenario dan sutradara), Novi Kurnia (akademisi film), dan M. Reza Fahriyansyah (sutradara dan penulis skenario).
Dewan Juri Akhir untuk kategori Film Animasi terdiri dari Bony Wirasmono (direktur kreatif dan sutradara), Chandra Endroputro (produser dan sutradara film animasi), dan Ronny Gani (animator).
Dewan Juri Akhir untuk kategori Film Dokumenter terdiri dari IGP Wiranegara (pengajar film dan sutradara), Nurman Hakim (sutradara dan akademisi film), dan Wahyu Utami (pembuat film dokumenter dan pengajar film).
Dewan Juri Akhir untuk kategori Kritik Film terdiri dari Dyna Herlina Suwarto (akademisi film), Ekky Imanjaya (akademisi dan pengajar film), dan Erina Adeline Tandian (akademisi dan pengajar film). Dewan Pengabdian Seumur Hidup Untuk Film adalah Dewi Irawan (aktris), Raam Punjabi (produser), dan Soleh Ruslani (sinematografer).
Berikut daftar lengkap pemenang FFI 2024:
– Film Cerita Panjang Terbaik: “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film” produksi Imajinari dan Cerita Films dengan produser Ernest Prakasa dan Suryana Paramita.
– Sutradara Terbaik: Garin Nugroho dalam film “Samsara”.
– Penulis Skenario Asli Terbaik: Yandy Laurens dalam film “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film”
– Penulis Skenario Adaptasi Terbaik: Jujur Prananto, Mira Lesmana, Riri Riza, dan Virania Munaf dalam film “Petualangan Sherina 2”
– Pengarah Sinematografi Terbaik: Batara Geompar I.C.S. dalam film “Samsara”
– Pengarah Artistik Terbaik: Menfo Tantono dan Guntur Mupak film “Kabut Berduri”
– Penata Efek Visual Terbaik: Lumine Studio “Kabut Berduri”
– Penyunting Gambar Terbaik: Wawan I. Wibowo – “Ipar adalah Maut”
– Penata Suara Terbaik: Mohamad Ikhsan dan Anhar Moha – “Siksa Kubur”
– Penata Musik Terbaik: Wayan Sudirana dan Kasimyn – “Samsara”
– Pencipta Lagu Tema Terbaik: Donne Maulana dengan lagu “Bercinta Lewat Kata” untuk film “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film”
– Penata Busana Terbaik: Retno Ratih Damayanti – “Samsara”
– Penata Rias Terbaik: Cherry Wirawan – “Kabut Berduri”
– Pemeran Utama Pria Terbaik: Ringgo Agus Rahman – “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film”
– Pemeran Utama Perempuan Terbaik: Nirina Zubir – “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film”.
– Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Alex Abbad – “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film”
– Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik: Sheila Dara Aisha “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film”
– Film Cerita Pendek Terbaik: “Suintrah” garapan Sutradara Ayesha Alma Almera dengan produser Sofhy Pratiwi
– Film Dokumenter Panjang Terbaik: “Under The Moonlight (Nur)” karya Sutradara Tonny Trimarsanto
– Film Dokumenter Pendek Terbaik: “My Therapist Said, I Am Full of Sadness” karya Sutradara Monica Vanesa Tedja
– Film Animasi Panjang Terbaik: “Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet” karya Sutradara Faza Meonk dan Daryl Wilson dengan Produser Frederica
– Film Animasi Pendek Terbaik: “Cangkir Profesor” karya Sutradara Yudhatama dan Produser Yudhatama
– Karya Kritik Film Terbaik: “Jagat Yang Sempit dan Determinasi Diri dalam Film Yuni (2021)” karya Reza Mardian di akun TikTok @kelitikfilm
– Piala Citra Pengabdian Seumur Hidup Untuk Film: Imam Tantowi, Gope T. Samtani
– Aktor Pilihan Penonton Piala Rachmat Hidayat: Afrian Arisandy – “Siksa Kubur”
– Aktris Pilihan Penonton Piala Mieke Widjaja: Prilly Latuconsina – “Puspa Indah Taman Hati”
– Film Penerima Piala Nya’ Abbas Akup: “Siksa Kubur”
– Film Penerima Piala Antemas: “Agak Laen”. (KH/ian)
