Maithreyi Jagannathan, General Manager Personal Healthcare P&G Indonesia (baris ketiga dari kiri) saat diskusi bertajuk GrabAds CMO Circle Indonesia “CMO Circle Back to Campus” di The Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, belum lama ini. (Foto: Dok. P&G)
KABARHIBURAN.id – Lebih dari 30 tahun beroperasi di Indonesia, Procter & Gamble Co. (P&G) berkomitmen menghadirkan produk yang aman dan berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kualitas hidup konsumen.
P&G adalah perusahaan internasional yang memproduksi barang konsumen yang bergerak cepat.
Menurut Maithreyi Jagannathan, General Manager Personal Healthcare P&G Indonesia, di samping mengedepankan produk yang unggul, P&G senantiasa berfokus pada inovasi yang mengeksplorasi platform baru untuk memperkuat brand di berbagai saluran.
Selain itu, pihaknya terus berupaya memahami dan beradaptasi dengan kebiasaan dan kebutuhan konsumen, termasuk kebiasaan mereka dalam mengakses informasi dan mengkonsumsi media.
“Di sinilah mengapa penting untuk menyusun strategi saluran yang terintegrasi, sebagai langkah awal dalam membangun atau memperkuat brand awareness,” kata Maithreyi dalam diskusi bertajuk GrabAds CMO Circle Indonesia “CMO Circle Back to Campus” di The Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, belum lama ini.
Dijelaskannya, P&G menganalisis perjalanan dan pengalaman konsumen dalam berbagai saluran media, mulai dari media apa saja yang mereka gunakan, informasi apa saja yang mereka cari, di mana mereka membeli produk, serta bagaimana proses pembelian tersebut berlangsung.
Insight Lokal
Dan hal yang menarik dari Indonesia adalah banyaknya insight lokal dari berbagai konsumen.
“Saya ingin membahas secara singkat mengenai sebuah kampanye dari salah satu merek syampo kami, Head & Shoulders dengan tajuk #KalemPakeHelm, yang juga kami perkuat melalui kerjasama dengan Grab, dam kami kembangkan berdasarkan insight lokal,” kata Maithreyi.
Ia menjelaskan, dari data yang mereka peroleh menunjukkan bahwa ada sekitar 70 persen populasi warga Indonesia yang mengalami permasalahan kulit kepala, namun hanya 40 persen dari mereka yang telah menggunakan produk anti ketombe.
Tidak hanya itu, mereka juga melihat bahwa terdapat sekitar 140 juta unit kendaraan bermotor di Indonesia, dimana para pengemudi tersebut juga rentan mengalami permasalahan kulit kepala.
“Hal ini lah yang menjadi titik awal P&G dalam menginisiasi kampanye #KalemPakeHelm,” ujar Maithreyi.
Maithreyi kembali menjelaskan, kampanye #KalemPakeHelm ditujukan pada pengemudi sepeda motor yang menggunakan helm dalam waktu lama, juga terpapar sinar matahari, keringat, bahkan polusi yang berisiko lebih tinggi mengalami masalah kulit kepala.
“Nah, ini merupakan peluang yang tepat bagi sebuah merek untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Fokus kami adalah pada insight lokal dan pemahaman tentang perilaku konsumen di Indonesia,” jelasnya.
Memanfaatkan Berbagai Platform
Sedangkan terkait kemitraan dengan Grab, juga membuat P&G mampu memanfaatkan berbagai platform untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Sehingga, tidak hanya dengan konten di YouTube, tetapi kampanye ini juga menjangkau lebih banyak konsumen melalui kemitraan dengan banyak Key Opinion Leader (KOL) dan influencer untuk menciptakan konten yang relevan, khususnya yang ditujukan bagi pengemudi sepeda motor.
“Kami bekerja sama dengan Grab di semua platform untuk menjangkau konsumen kami. Kami juga memanfaatkan fitur GrabAds, sehingga para konsumen juga dapat langsung membeli produk P&G melalui GrabMart,” kata Maithreyi.
“Selain itu, kami juga turut membagikan 10.000 produk Head & Shoulders Lemon Fresh Wangi Baru dan 1.700 helm kolaborasi secara spesial kepada para mitra pengemudi Grab,” sambungnya.
Perencanaan secara menyeluruh di ekosistem ini memberikan kesempatan bagi produk P&G untuk hadir di berbagai situasi yang dialami oleh para pengemudi sepeda motor.
“Kami telah menciptakan banyak pengalaman unik dan produk kami mendapatkan dukungan yang kuat dari masyarakat, disertai dengan banyaknya sentimen positif, sehingga kampanye ini juga berhasil meraih penghargaan eksternal,” pungkas Maithreyi. (KH/ian)
