
Kopdar Ishlah ke-4 DPD LPQQ Kota Depok. (Foto - Imam M. Nizar)
Oleh: Imam M. Nizar
Minggu pagi, 7 September 2025, udara Depok masih menyisakan kesejukan selepas hujan malam. Di sebuah sudut Gandul, Cinere – tepatnya di pondok milik Sekjen DPD LPQQ Kota Depok, Al Ustaz Hilal Achmad – suasana hangat tercipta.
Bukan sekadar temu kangen, inilah Kopdar Ishlah ke-4, agenda bulanan Lembaga Pembelajaran Qiroatil Qur’an (LPQQ) Indonesia DPD Kota Depok.
Pertemuan ini sengaja digelar bukan hanya untuk melepas rindu di antara pengurus dan anggota, tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum: guru madrasah, penggerak majelis taklim, pengurus masjid, hingga komunitas pecinta Al-Qur’an.
Semua larut dalam satu semangat besar – menyokong Gerakan Nasional Pengentasan Buta Aksara Al-Qur’an.
Doa, Ihda’ al-Tsawab, dan Rasa Syukur
Acara dibuka dengan arahan Sekjen DPP LPQQ Indonesia, Al Ustaz Ibrahim. Hening menyelimuti ruangan saat ayat-ayat suci Al-Qur’an dibacakan dalam rangka ihda’ al-tsawab, hadiah pahala bagi para wakif Ma’had.
Nama almarhum Bapak Tarmizi Taher, mantan Menteri Agama RI, dan Ibu Djoesma disebut penuh khidmat – keduanya pernah mewakafkan tempat yang hari ini menjadi saksi kebersamaan dalam dakwah Qur’ani.

Menghidupkan Adab Qur’ani lewat At-Tibyan
Bagian utama kopdar selalu menghadirkan kajian kitab At-Tibyan fi Adab Hamalat Al-Qur’an karya Imam Nawawi, dipimpin oleh Ustadz Muhammad Imaduddin, Lc, alumnus Universitas Al-Azhar Kairo.
Sebelum membuka bab ketiga kitab, tentang Memuliakan Ahlul Qur’an dan Larangan Menyakitinya, beliau mengingatkan dengan rendah hati:
“Saya hanya pemantik, membacakan dan menjabarkan makna yang terkandung di dalamnya.”
Uraian itu pun diperkaya dengan dalil Al-Qur’an. Salah satunya firman Allah dalam QS. Al-Hajj ayat 32:
ذٰلِكَ وَمَنْ يُّعَظِّمْ شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ فَاِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ
“Demikianlah (perintah Allah). Siapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu termasuk dalam ketakwaan hati.”
Pesan ini seolah meneguhkan kembali: menghidupkan Al-Qur’an bukan semata soal bacaan dan hafalan, melainkan juga tentang adab, penghormatan, serta penghargaan kepada para pengembannya.
Kitab At-Tibyan sebagai Pengantar Khidmah
Ketua DPD LPQQ Kota Depok, Ustadz Yahya, menambahkan alasan mengapa kitab At-Tibyan dijadikan materi kajian. Menurutnya, kitab ini ibarat pintu gerbang terbaik bagi siapa saja yang ingin berkhidmat kepada Al-Qur’an—para hafidz, qari, pengajar, aktivis dakwah, maupun pecinta Kalamullah.
“Tidak sah jika seseorang ingin berinteraksi dengan Al-Qur’an, tetapi mengabaikan adab-adab yang tertuang dalam kitab penting ini,” jelasnya.
Seraya mengajak seluruh hadirin, ia menutup dengan ajakan yang menyejukkan:
“Mari sempurnakan khidmah kita kepada Al-Qur’an dengan bekal ilmu dan adab dari At-Tibyan.”
Menyatukan Tekad
Diskusi interaktif di penghujung acara membuat suasana semakin cair. Ada yang bertanya seputar metode mengajarkan Al-Qur’an di sekolah, ada pula yang berbagi pengalaman mendirikan majelis taklim di “kampungnya”. Semua terasa erat, merekat, seakan tak ada sekat.
Bagi LPQQ Kota Depok, forum bulanan ini bukan sekadar temu pengurus. Forum ini adalah jembatan silaturahmi, ruang belajar adab, dan sekaligus penguatan jaringan dakwah Qur’ani.
Kopdar Ishlah berakhir menjelang dzuhur, namun semangatnya masih terpatri di hati para peserta.
Panitia pun memastikan, rangkaian kajian akan berlanjut dalam Kopdar V mendatang — sebuah ikhtiar yang sederhana, namun penuh makna: membumikan Al-Qur’an dengan adab, cinta, dan kebersamaan. (KH**)