Akizar bersama teman-teman, Insya Allah teman yang baik. (Foto: dok. Pribadi)i
Oleh: Akizar
KABARHIBURAN.id – Mencari teman memang mudah
Pabila untuk teman suka
Mencari teman tidak mudah
Pabila untuk teman duka ….
Sepenggal syair lagu, tajuk Sahabat diciptakan oleh Haji Rhoma Irama, patut kita renungkan bersama – di seusia kita yang tak muda lagi ini.
Saat kita menyeruput kopi pagi dan camilan mini – terbayangkah hari hari “kemarin” yang sudah menguap di telan waktu? Habis kemana waktu kita? Pergi kemana teman kita itu?
Mungkin, sebagian dari kita, begitu banyak teman di sekeliling kita. Teman di meja makan. Teman kita masih jaya – jika tak dibilang makmur.
Bak semut dan gula. Kupu kupu dan bunga. Tawon dan madunya. Begitulah gemerlap kehidupan. Banyak membuat kita lupa pada Nya.
Ketika senja, di sisa umur kita ini. Masih banyak kah atau ada teman yang selalu setiap waktu menemani “kehidupan” kita? Jangan jangan, teman kita dahulu itu sudah pada minggat – lantaran kita tak punya taring dan pengaruh lagi. Ada yang mencemooh kita: mantan orang kaya tuh! Hem…
Kalau masih ada yang selalu “disisi kita” itulah yang disebut teman atau sahabat sejati. Susah senang hidup kita, dia akan selalu hadir – meski kita berada di balik jeruji besi sekali pun lantaran terfitnah masalah hukum.
Jika belum ada. Sebaiknya kita cari teman semacam itu di majelis-majelis ilmu, majelis taklim dan variannya.

Rumus teman atau sahabat sejati, mudah matematikanya. Tak perlu pintar, banyak harta, cakap bicara. Cukup: Sholeh
Orang sholeh tentunya bertaqwa. Sahabat atau teman sejati, bisa jadi di antara mereka bermusuhan. Ini kata Allah dalam Al qur’an
Allah SWT berfirman:
اَلْاَخِلَّاۤءُ يَوْمَىِٕذٍۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الْمُتَّقِيْنَ ۗ ࣖ
“Teman-teman akrab pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.”
QS. Az-Zukhruf:67
Kata kuncinya: Taqwa. Jika kita mendapatkan teman orang yang bertaqwa – itu lebih baik dari para si fulan si fulan dan si fulan binti si fulan.
Benar kata emak emak kita terdahulu: Sebaiknya, luhtuyeh berteman dengan pedagang minyak nyongnyong. Akan dapat baunya. Bergaul dengan tukang arang bakar, cemong lah sudah….
Ha ha ha ha
Secara implisit perkataan emak emak ini bijak untuk langkah kita kedepannya, berteman lah dengan orang orang sholeh. Paling tidak, begitu yang akan disampaikan.

Mengutip dari buku Mutiara Kearifan Ali Bin Abi Thalib, oleh Muhammad Al Bagir dari beberapa sumber. Bisa jadi, ini rujukan untuk kita berteman, mencari sahabat dengan muamalah yang baik dan benar.
Inilah, pesan dari Ali Bin Abi Thalib:
Jangan berkawan dengan orang orang berbudi rendah. Sebab, ia akan “menjualmu” semurah harga. Jangan berteman dengan pendusta. Sebab, ia sama saja seperti fatamorgana. Mendekatkan bagimu yang jauh. Dan menjauhkan yang dekat.
Bersahabatlah dengan orang orang yang selalu berbuat baik. Niscaya, kau akan menjadi salah seorang darinya. Jauhilah orang orang yang selalu berbuat jahat. Niscaya kau akan terhindari dari akibat kejahatan mereka.
Ya, semua kembali pada tekad dan kemauan kita sendiri – juga tak lepas dari bimbingan Allah SWT. Jika kita mau. Insya Allah ada jalanNya.
Aamiin..
