Skip to content
Kabarhiburan.id

Kabarhiburan.id

Tak Sekadar Berita Hiburan

  • BERANDA
  • HIBURAN
  • GAYA HIDUP
  • DESTINASI
  • RAGAM
  • HUMANIORA
  • VIDEO
  • Destinasi
  • Wisata

Menyusuri Taman Nasional Sebangau, Kalteng [3]

Redaksi 20 Desember 2024

Selain orang utan, Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah juga ada reptil ular dan burung. (Foto: Gandhi Wasono)

Oleh: Gandhi Wasono

Masyarakat Berdaya, Hutan Tetap Lestari

KABARHIBURAN.id – Tentang orang utan selain di Kalimantan, di beberapa kawasan di taman nasional di Sumatera juga ada meski secara morfologis di kedua tempat tersebut berbeda. 

Orang utan Kalimantan warna kulit dan bulunya lebih terang dan bentuk fisiknya lebih langsing.

 Hal itu karena orang utan terkadang melakukan gerakan turun ke tanah bahkan kadang ke tepi sungai untuk mencari ikan sebagai tambahan protein. 

“Tetapi kalau orang utan di Sumatera lebih gelap bulunya, bentuk tubuhnya lebih gempal karena tidak pernah turun ke tanah untuk menghindari predator yakni harimau Sumatera,” papar Ruswanto.

Kembali dijelaskannya, selain orang utan, di Sebangau juga terdapat, bekantan, owa, buaya, ular, kucing-kucingan, macan dahan serta beruang madu.  

“Sedang untuk burung, mulai burung rangkok badak, liong batu, cucak hijau, kacer, dan lainnya,” tambahnya.

Selain orang utan, Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah juga ada reptil ular dan burung. (Foto: Gandhi Wasono)

Meski jumlahnya terhitung cukup banyak tetapi saat ini agak sulit menemukan orang utan di sekitar sungai karena ada dua hal. 

Pertama, jumlah makanan yang ada di pedalaman hutan melimpah sehingga orang utan tidak perlu lagi keluar. Kedua saat ini air sungai sedang tinggi sehingga orang utan tidak mau mendekat.

Pihak Taman Nasional Sebangau, lanjut Ruswanto, tidak menerima kiriman atau pelepasan orang utan pemberian dari kawasan taman nasional lain atau dari masyarakat.

Tujuannya untuk menjaga galur keturunan orang utan Sebangau tidak tercampur dari daerah lain. 

“Sedang ancaman orang utan dan bekantan selain karena kebakaran hutan, perburuan juga karena sakit akibat tertular. Karena orang utan hampir sama dengan manusia bisa tertular sakit jika kondisi fisik kurang bagus,” imbuh Ruswanto yang wilayah Taman Nasional Sebangau meliputi satu kota dan dua kabupaten.

Selain orang utan, Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah juga ada reptil ular dan burung. (Foto: Gandhi Wasono)

Sedang untuk untuk mandat ke tiga yakni soal pemberdayaan masyarakat juga tak kalah pentingnya. 

“Sebagus apapun kondisi hutan dan habitatnya tetapi jika masyarakat penyangga yang ada di sekitar kawasan secara ekonomi minus maka ada potensi terjadi kerawanan. Jadi, tujuan mandat yang terakhir ini bagaimana masyarakat di sekitar hutan secara ekonomi berdaya sementara hutan juga tetap lestari,” jelas Ruswanto yang sekitar 37 desa yang ada di kawasan taman nasional yang diintervensi dibentuk kelompok sekitar 20 desa.

Karena itu untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa penyangga, pada November lalu pihak TN. Sebangau bekerjasama dengan Borneo Nature Foundation (BNF) mendatangkan Nurdin Razak, seorang ahli ekowisata untuk mengedukasi masyarakat Desa Karuing, yang berdampingan dengan TN. Sebangau.

Nurdin Razak selain ahli ekowisata, akademisi sekaligus juga praktisi pemilik Baloeran Ecolodge diminta untuk menularkan ilmunya kepada masyarakat desa. 

Misalnya bagaimana mengelola homestay, mengajari cara melayani wisatawan lokal maupun asing, mengajari menjadi guide bagi turis yang akan masuk ke kawasan hutan. 

“Pak Nurdin juga mendatangkan Zakiyah Handayani ahli ecoprint untuk mengajari keterampilan ibu-ibu desa membuat ecoprint,” jelas Ruswanto sebelum di Taman Nasional Sebangau sempat bertugas di BKSDA Jatim, Taman Nasional Baluran, BKSDA Kalimantan Barat, dan Taman Nasional Gunung Leuser. (Tamat)

Tags: destinasi gandhi wasono kalimantan tengah taman nasional sebangau wisata

Continue Reading

Previous: Menyusuri Hutan Taman Nasional Sebangau, Kalteng [2]
Next: Angkat Kisah Urban Legend, Makara Production akan Rilis Film Pulung Gantung Pati Ngendat

Artikel Terkait

Kerja Sama AirAsia MOVE dan Kemenpar RI: Dongkrak Wisata Indonesia, Fokus pada Gen Z dan Wisata Belanja Kerja Sama AirAsia MOVE dan Kemenpar RI: Dongkrak Wisata Indonesia, Fokus pada Gen Z dan Wisata Belanja
  • Destinasi

Kerja Sama AirAsia MOVE dan Kemenpar RI: Dongkrak Wisata Indonesia, Fokus pada Gen Z dan Wisata Belanja

1 November 2025
Mal Ciputra Jakarta Kembali Hadirkan Food Destination, Siap Manjakan Lidah Pengunjung Prosesi pemotongan tumpeng saat re-opening Food Destination di Mal Ciputra Jakarta.
  • Destinasi

Mal Ciputra Jakarta Kembali Hadirkan Food Destination, Siap Manjakan Lidah Pengunjung

11 Oktober 2025
Pakuwon Mall Bekasi Hadirkan Program Dealicous Weeks untuk Pelanggan Setia Pakuwon Mall Bekasi (Foto - Istimewa)
  • Destinasi

Pakuwon Mall Bekasi Hadirkan Program Dealicous Weeks untuk Pelanggan Setia

20 September 2025

Terbaru

  • JakCloth 2025: Festival Fashion dan Musik Terbesar di Indonesia akan Digelar di Istora GBK Senayan
  • Linogram Cipta Komunika: Gelar Konser 30 Tahun Berkarya Opick ke 15 Kota dan 3 Negara Asia 
  • Ketika Sholat Tak Berbuah Tenang, Hati Lapang dan Masih Gundah Gulana
  • Ketika Amal Jadi Pajangan dan Rezeki Jadi Alasan 
  • Setiap Sosok Ada Masanya: Meneladani Jejak Abadi Para Pahlawan 

Jangan Lewatkan!

JakCloth 2025: Festival Fashion dan Musik Terbesar di Indonesia akan Digelar di Istora GBK Senayan Jumpa pers JakCloth 2025 di Markas Comika, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2025). (Foto - Istimewa)
  • Gaya Hidup

JakCloth 2025: Festival Fashion dan Musik Terbesar di Indonesia akan Digelar di Istora GBK Senayan

14 November 2025
Linogram Cipta Komunika: Gelar Konser 30 Tahun Berkarya Opick ke 15 Kota dan 3 Negara Asia  Linogram Cipta Komunika saat mengumumkan tur konser akbar penyanyi religi Opick bertajuk “Di Bawah Langit-Mu” ke 15 Kota dan 3 Negara Asia di Jakarta, Rabu (12/11/2025). (Foto - Istimewa)
  • Musik

Linogram Cipta Komunika: Gelar Konser 30 Tahun Berkarya Opick ke 15 Kota dan 3 Negara Asia 

13 November 2025
Ketika Sholat Tak Berbuah Tenang, Hati Lapang dan Masih Gundah Gulana (Foto ilustrasi - Istimewa)
  • Humaniora

Ketika Sholat Tak Berbuah Tenang, Hati Lapang dan Masih Gundah Gulana

12 November 2025
Ketika Amal Jadi Pajangan dan Rezeki Jadi Alasan 
  • Humaniora

Ketika Amal Jadi Pajangan dan Rezeki Jadi Alasan 

11 November 2025
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • X
  • Facebook

Redaksi | Tentang Kami | Kode Etik Jurnalistik | Pedoman Pemberitaan Media Siber

Copyright © All rights reserved. | DarkNews by AF themes.