Peluncuran trailer dan poster resmi film Air Mata Mualaf di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Senin (27/10/2025).
KABARHIBURAN.ID – Merak Abadi Productions dan Suraya Filem Malaysia meluncurkan trailer dan poster resmi film Air Mata Mualaf di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Senin (27/10/2025).
Air Mata Mualaf adalah sebuah film drama keluarga yang hangat dan reflektif—tentang keluarga, cinta, dan keberanian memilih jalan hidup sendiri.
Film ini mengajak penonton memahami bahwa keyakinan – baik spiritual, prinsip hidup, maupun nilai-nilai pribadi – bukan sesuatu yang otomatis diwariskan.
Air Mata Mualaf adalah tentang keberanian untuk berkata: “Ini adalah Jalan Pilihanku.” Pilihan yang mungkin berbeda, namun tetap lahir dari cinta.
Konflik yang tergambar dalam trailer tidak dihadirkan secara hitam-putih. Hubungan Anggie (Acha Septriasa) dengan ibunya (Dewi Irawan) penuh kasih, namun juga sarat tekanan.
Bukan karena mereka saling menolak, melainkan karena mereka sama-sama takut kehilangan. Di sinilah kekuatan utama film ini: ia tidak menghakimi, tetapi menggambarkan kompleksitas keluarga secara jujur dan lembut.
Sutradara Indra Gunawan menjelaskan bahwa film ini adalah perjalanan kedewasaan seseorang dalam memilih, bukan sekadar kisah perpindahan keyakinan.

“Bagi saya, iman bukan sesuatu yang diwariskan begitu saja. Iman adalah hasil dari perjalanan batin yang panjang. Dan ketika seseorang memilih jalannya sendiri, di situlah kedewasaan lahir,” katanya.
“Keluarga bisa menjadi tempat paling hangat, tetapi juga tempat di mana pilihan kita diuji. Di titik itulah nilai istiqomah benar-benar terasa – bukan soal agama saja, tapi soal keberanian untuk tetap setia pada jalan yang diyakini,” sambung Indra Gunawan.
Sebagai pemeran utama, Acha Septriasa mengaku sangat terhubung dengan karakter Anggie karena kisahnya terasa dekat dengan kehidupan siapa pun.
Menurutnya sosok Anggie tidak melawan keluarganya. Dia mencintai ibunya, tapi juga mencintai kebenaran yang ia temukan sendiri.
“Konflik ini sangat relevan karena setiap orang pada akhirnya akan sampai di titik di mana mereka harus memilih jalan hidupnya sendiri. Air Mata Mualaf berbicara tentang keberanian untuk jujur pada diri sendiri tanpa kehilangan cinta terhadap keluarga,” ujar Acha.
Sementara itu, Dewi Irawan yang memerankan sosok ibu Anggie mengaku perannya terasa sangat personal.
“Saya punya anak perempuan, dan ketika membaca naskahnya, saya langsung merasa dekat dengan cerita ini. Suatu saat nanti, mungkin anak saya juga akan membuat pilihan yang berbeda dari saya – dan itu bukan hanya soal agama, tapi soal bagaimana setiap anak mencari jati dirinya sendiri. Air Mata Mualaf mengingatkan saya bahwa cinta seorang ibu juga berarti belajar menerima,” katanya.
Aktor Rizky Hanggono, yang berperan sebagai bagian dari lingkar keluarga Anggie, juga mengaku tersentuh oleh kedalaman cerita film ini.
“Ada satu adegan pertengkaran antara karakter saya dan Anggie yang cukup emosional. Setelah syuting selesai, saya langsung teringat pada adik perempuan saya sendiri. Rasanya seperti diingatkan lagi, bahwa di balik setiap perbedaan pandangan dalam keluarga, selalu ada kasih yang nggak bisa hilang begitu saja,” katanya.
Produser Dewi Amanda menegaskan bahwa film ini dibangun dari sudut pandang keluarga, bukan dari sudut pandang religius sempit.
“Air Mata Mualaf bukan film yang menggurui. Ini film tentang manusia. Tentang anak yang ingin didengar. Tentang orang tua yang takut kehilangan. Tentang bagaimana perbedaan dalam keluarga bukanlah akhir, tapi awal dari proses saling memahami. Menjadi berbeda itu berat, tapi ketika kita istiqomah – kita bisa tetap berjalan tanpa membenci,” katanya.
Diproduksi di Indonesia dan Australia, film Air Mata Mualaf menghadirkan sinematografi yang intim dan emosional dengan genre drama, religi, dan keluarga.
Film Air Mata Mualaf juga menghadirkan kolaborasi lintas negara antara Indonesia, Malaysia, dan Australia, dengan turut menampilkan dua aktor asal Malaysia: Syamim Freida dan Hazman Al-Idrus.
“Kehadiran mereka memberikan nuansa baru dalam cerita, memperlihatkan bahwa nilai seperti cinta, keberanian, dan istiqomah bersifat universal – dapat dirasakan oleh siapa pun, di mana pun,” kata Dewi Amanda.
Air Mata Mualaf akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 27 November 2025, disusul rilis di Asia Tenggara dan Timur Tengah pada awal Desember 2025.
Trailer dan poster resmi kini dapat disaksikan melalui kanal YouTube Merak Abadi Productions dan seluruh platform media sosial resmi film ini. (KH/ian)
