AY Wahcyuni saat beraktivitas dengan sepeda kesayangannya.
KABARHIBURAN.id – Pernah dengar lagu dari Grup Queen (1978) berjudul Bicycle Race? Sepotong syairnya sudah akrab di telinga, I want to ride my bicycle.
Nah Lagu tersebut, bukan sekadar jadi penyemangat bagi perempuan bernama AY Wahcyuni atau yang karib disapa Anne, untuk terus bersepeda.
Juga, bukan karena grup tersebut dibuat kan Konser Tribute to Queen oleh Dewa 19 dan Alfred Ayal di dua tempat yang berbeda, Jakarta dan Yogyakarta pada Agustus tahun lalu.
Dan, bukan juga, karena semangat bersepeda itu sedang menguat di tengah kehidupan masyarakat. Dalam banyak event tertentu, perusahan perusahaan besar, mempromosikan produknya, dengan konsep bersepeda santai bersama.
Bukan karena semua itu juga jawabannya. Bagi Anne yang masih mahasiswi aktif STIT Bandung, bersepeda, awalnya, semata-mata hanya faktor kesehatan belaka.
Menyedihkan memang. Ya, begitulah keadaan wanita kelahiran Bandung yang enggan disebutkan tahun kelahirannya itu. Dan, status masih mahasiswi aktif STIT Bandung.
Atas saran seorang dokter, guru agama ini harus memilih satu dari dua jenis cabang olahraga – untuk kesembuhan penyakit asma nya yang terbilang akut. Berenang atau bersepeda?

Dalam pikirannya, berenang rasanya tak mungkin. Selain, tak sedikit mengeluarkan kocek. Lokasi kolam renang itu jauh dari tempat tinggalnya.
Dan, Anne pun, kurang percaya diri soal renang. Akhirnya, ia putuskan, pilih bersepeda.
Sudah jalannya. Niat Anne bersepeda – sang adik memberikan sepeda agar dapat dipakai untuk berolahraga setiap pagi.
Sepeda tersebut oleh Anne diberi nama, Cakcak Nalatak. Artinya, cicak yang lincah. Warna abu-abu. Merek, Pacifik, tipe Tranz 500.
Sepeda kesayangannya itu, sudah menemani kemana ibu beranak dua ini pergi selama 18 tahun belakangan ini, sejak dari tahun 2005.
Banyak kenangan manis yang tergores saat mengayuhnya. Dengan Cacak Nalataknya itu. Anne sudah melanglang buana bersamanya, bukan sekedar perjalanan dekat sekitar rumahan saja.
Bahkan, jarak yang ditempuhnya sudah jauh melampaui ekspektasinya. Dari domisilinya di Perum PSA Batujajar Bandung Barat itu.

Setiap pekan, Anne merambah ke berbagai tempat tempat wisata lainnya. Seperti Dago Pakar, Lembang, Cinunuk dan Maribaya.
“Cakcak Nalaktak memang benar-benar Nalaktak, ha ha ha ha….,” ucapnya sembari bergurau.
Saat sepedanya dikayuh, diam diam ada perasaan bahagia yang mengalir keseluruh tubuhnya. Beban pikiran nya lepas, seperti menguap bersama butiran embun disapu mentari pagi.
Menurut Anne, dengan bersepeda, banyak hal yang dijumpai dalam perjalanan.
Disamping merasakan sejuknya udara pagi, cerita Anne, ia senang melihat daun berguguran dari pepohonan. Bunga bunga berwarna-warni di hinggapi kupu kupu. Juga melihat orang-orang yang sedang beraktivitas pagi, petani turun ke ladang dan pemandangan lainnya.
“Betapa banyaknya nikmat yang telah Tuhan berikan. Akan tetapi seringkali manusia masih banyak mengeluh, ” renung Anne.
Dengan bersepeda pagi, Anne dapat lebih mengerti makna kehidupan Setiap jengkal nikmat yang diberikan pada Nya patut disyukuri.
“Gairah dan mood dapat menyatu. Akan lebih bisa menciptakan semangat menjalani hari hari dengan baik,” ucap wanita yang keadaan kesehatan sang suaminya, tidak jauh lebih baik dari dirinya.
Karena kerap bersepeda pagi, penyakit hasmanya kini tak pernah kambuh lagi. Sebelumnya, asmanya itu menyiksa sekali. Bahkan, ceritanya, dari dokter, Anne harus memakai obat yang disemprotkan mulut, jika dadakan asmanya kambuh.
“Alhamdulillah, kini sudah tidak lagi. Atas izin Allah, berkat bersepeda, saya sudah sembuh dari penyakit itu,” kata Anne yang selalu berusaha tetap bersyukur, rendah hati dan ingin selalu menolong pada rekan sesama mahasiswa yang butuh pertolongannya.
Bersepeda Mencegah Berbagai Macam Penyakit
Menurut dr. Boyke Dian Nugraha, Sp.KO, bersepeda dapat mencegah berbagai macam penyakit, di antaranya penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, obesitas, kanker, penyakit paru-paru, penyakit tulang dan stres serta depresi
Dr. Boyke juga menekankan bahwa bersepeda dapat membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, seperti meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan fleksibilitas, dan meningkatkan keseimbangan. Akan tetapi, harus diperhatikan pula faktor usia dan prima kesehatan sebelum beraktivitas bersepeda.
Perempuan dan sepeda, lanjut cerita Anne memiliki hubungan yang erat. Banyak aktivitas sehari-hari dapat dilakukan perempuan dengan memanfaatkan sepeda sebagai alat transportasi.
Bersepeda juga bisa menjadi gaya hidup perempuan Indonesia. Jangan takut untuk bersepeda. Hilangkan anggapan, bahwa bersepeda akan membuat kulit nampak hitam.
Persoalan kulit bisa diantisipasi dengan memanfaatkan produk kecantikan semacam sunblock.
“Tanamkan bahwa aktivitas bersepeda merupakan aktivitas yang menyenangkan sekaligus menyehatkan,” pungkas Anne. (KH/***)
