Skip to content
Kabarhiburan.id

Kabarhiburan.id

Tak Sekadar Berita Hiburan

  • BERANDA
  • HIBURAN
  • GAYA HIDUP
  • DESTINASI
  • RAGAM
  • HUMANIORA
  • VIDEO
  • Humaniora

Dakwah, Seni, dan Cinta Tanah Air: Jejak Filosofi dari Festival “Syiar-Syair” Soneta 

Redaksi 31 Agustus 2025
Rhoma Irama memberikan ucapan selamat pada peserta lomba Festival Dakwah "Syiar-Syair" Soneta di Pondok Pesantren Ummul Qura, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Minggu (31/8/2025)

Rhoma Irama memberikan ucapan selamat pada peserta Lomba Festival Dakwah "Syiar-Syair" Soneta di Pondok Pesantren Ummul Qura, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Minggu (31/8/2025)

KABARHIBURAN.id – 31 Agustus 2025, Pondok Pesantren Ummul Qura di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, berubah menjadi “panggung” dakwah yang penuh warna. 

Di bawah asuhan KHR. Syarif Rahmat RH, SQ, MA, digelarlah Puncak Festival Dakwah “Syiar-Syair” Soneta se-Jabodetabek yang pertama. 

Bukan sekadar ajang lomba, melainkan perayaan spiritual yang mempertemukan seni, dakwah, dan cinta tanah air dalam satu helaan napas. 

Kehadiran Raja Dangdut, Raden Haji Rhoma Irama, seolah menjadi simbol bahwa dakwah tidak harus kaku. Syair dan Soneta, yang sering kali dipinggirkan dari layar kaca, justru menemukan panggungnya di pesantren. 

Dari lirik, irama, hingga orasi Islami para peserta, semua bermuara pada satu pesan: dakwah harus menyejukkan, bukan menegangkan. 

“Kalau sebuah kampung ada masalah, bukan rumahnya yang dibakar. Yang harus ditertibkan adalah penumpang yang minta gaji naik, tapi justru menurunkan rakyat kecil,” ujar KHR. Syarif Rahmat dalam sambutannya. 

Rhoma Irama bersama KHR. Syarif Rahmat RH, SQ, MA, pimpinan Pondok Pesantren Ummul Qura di Pondok Cabe, Tangerang Selatan di acara Lomba Festival Dakwah "Syiar-Syair" Soneta, Minggu (31/8/2025).
Rhoma Irama bersama KHR. Syarif Rahmat RH, SQ, MA, pimpinan Pondok Pesantren Ummul Qura di Pondok Cabe, Tangerang Selatan di acara Festival Dakwah “Syiar-Syair” Soneta, Minggu (31/8/2025).

Ia menegaskan, perusak bangsa bukanlah pencuri kecil, melainkan korupsi yang merajalela. Ucapan ini menggema bagai gema ayat Allah dalam QS. Al-Baqarah: 188: “Dan janganlah kamu memakan harta di antara kamu dengan jalan yang batil…” 

Lebih dari sekadar kritik sosial, pesan beliau adalah refleksi filosofis bahwa dakwah harus menyentuh akar persoalan umat. Korupsi yang merusak sendi bangsa adalah penyakit moral yang hanya bisa diobati dengan iman, ilmu, dan keberanian bersuara. 

Festival ini dibuka khidmat dengan lagu Indonesia Raya tiga stanza. Getaran syair kebangsaan itu menegaskan bahwa cinta tanah air adalah bagian dari iman, sebagaimana hadis Nabi: “Hubbul wathan minal iman” – cinta tanah air sebagian dari iman. Maka, dakwah di sini tidak hanya berputar pada soal akidah, tetapi juga nasionalisme dan kepedulian sosial. 

Peserta lomba ceramah tampil dengan beragam gaya — dalam tausiyah memadukan pesan Islami dengan semangat kebangsaan. Di sela-sela acara, lagu-lagu Rhoma Irama diperdengarkan oleh peserta lomba — lagu yang sejak lama menjadi jembatan antara dakwah dan seni, menembus ruang hati masyarakat dari pelosok kampung hingga kota besar. 

“Saya hadir di sini, menyaksikan mendengarkan karya karya (saya) …..Saya menangis tanpa air mata, ” tutur Rhoma saat berdiri di atas stage bersama dewan juri ingin membagikan hadiah dan plakat pada peserta lomba yang menang. 

Meski kata Rhoma tanpa air mata. Sesungguhnya, Rhoma benar benar menangis hingga akhirnya panitia mengambilkan tisu. 

Lanjut, KH Syarif Rahmat acara festival ini akan berlanjut untuk menyambut bulan puasa yang akan datang, ” Insya Allah, kita akan bikin lagi dan tampil di televisi — untuk tingkat nasional, ” terangnya seraya meyakinkan, orang televisi yang akan mendukung acara tersebut, sudah hadir menyaksikan jalannya festival ini di pesantrennya . 

Menurut Ketua Panitia, Muhammad Quraish Shihab, pilihan menghadirkan lagu Soneta bukan tanpa alasan. “Lagu-lagu Rhoma penuh nasihat. Syairnya menyentuh, mengingatkan, sekaligus menyatukan,” katanya. 

Acara ditutup dengan doa bersama dan lantunan syair islam yang dikumandangkan Rhoma Irama dengan dua lagu berturut turut, diikuti oleh peserta yang hadir, dari kebanyakan udangan dari pesantren, majelis taklim, majelis ilmu. 

Di sini seolah menegaskan, bahwa seni bukanlah penghalang dakwah, melainkan jembatan. Bahwa dakwah tidak harus menakutkan, melainkan menenteramkan. Bahwa seni bisa menjadi ladang pahala jika diolah dengan niat tulus untuk menyebarkan kebaikan. 

Sebagaimana pesan KHR. Syarif Rahmat, dakwah di Indonesia harus merangkul, bukan memukul; menyejukkan, bukan menegangkan. Dan Festival Syiar–Syair ini menjadi saksi bahwa Islam, seni, dan cinta tanah air bisa berjalan beriringan dalam satu tarikan nafas kehidupan. (KH/akizar)

Tags: Festival Dakwah humaniora Pondok Cabe Pondok Pesantren Ummul Qura Rhoma Irama Soneta Syarif Rahmat syiar

Continue Reading

Previous: Konser Reuni Peterpan di Bandung Batal Digelar
Next: Menjaga Diri di Tengah Gelombang Maksiat

Artikel Terkait

Ketika Sholat Tak Berbuah Tenang, Hati Lapang dan Masih Gundah Gulana (Foto ilustrasi - Istimewa)
  • Humaniora

Ketika Sholat Tak Berbuah Tenang, Hati Lapang dan Masih Gundah Gulana

12 November 2025
Ketika Amal Jadi Pajangan dan Rezeki Jadi Alasan 
  • Humaniora

Ketika Amal Jadi Pajangan dan Rezeki Jadi Alasan 

11 November 2025
Setiap Sosok Ada Masanya: Meneladani Jejak Abadi Para Pahlawan 
  • Humaniora

Setiap Sosok Ada Masanya: Meneladani Jejak Abadi Para Pahlawan 

10 November 2025

Terbaru

  • Pevita Pearce Tulis Buku The Greatest Role, Hidupkan Semangat Lewat Bangun Pagi  
  • Malam Puncak AMI Awards 2025 akan Digelar 19 November, Tayang di Lintas Platform  
  • Korea Perkuat Ekspansi K-Food di Pasar Indonesia Lewat SIAL Interfood Jakarta 2025
  • Gesrek Festival 2025: Perayaan 10 Tahun GSrek Indonesia Dalam Balutan Musik dan Otomotif
  • Peluncuran Buku Filosofi Parenting Try Sutrisno, Sajikan Formula Pola Asuh Keluarga Indonesia

Jangan Lewatkan!

Pevita Pearce Tulis Buku The Greatest Role, Hidupkan Semangat Lewat Bangun Pagi   Pevita Pearce. (Foto - @pevpearce)
  • Selebritas

Pevita Pearce Tulis Buku The Greatest Role, Hidupkan Semangat Lewat Bangun Pagi  

18 November 2025
Malam Puncak AMI Awards 2025 akan Digelar 19 November, Tayang di Lintas Platform   Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2025.
  • Musik

Malam Puncak AMI Awards 2025 akan Digelar 19 November, Tayang di Lintas Platform  

18 November 2025
Korea Perkuat Ekspansi K-Food di Pasar Indonesia Lewat SIAL Interfood Jakarta 2025 Cooking Show di Paviliun Korea di pameran SIAL INTERFOOD Jakarta 2025. (Foto - Istimewa)
  • Ragam

Korea Perkuat Ekspansi K-Food di Pasar Indonesia Lewat SIAL Interfood Jakarta 2025

18 November 2025
Gesrek Festival 2025: Perayaan 10 Tahun GSrek Indonesia Dalam Balutan Musik dan Otomotif Jumpa pers Gesrek Festival 2025. (Foto - Istimewa)
  • Ragam

Gesrek Festival 2025: Perayaan 10 Tahun GSrek Indonesia Dalam Balutan Musik dan Otomotif

17 November 2025
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • X
  • Facebook

Redaksi | Tentang Kami | Kode Etik Jurnalistik | Pedoman Pemberitaan Media Siber

Copyright © All rights reserved. | DarkNews by AF themes.