Jumpa pers peluncuran teaser poster, trailer, dan original soundtrack (OST) film Pengin Hijrah di Auditorium Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (/7/2025).
KABARHIBURAN.id – Mengawali perjalanan menuju rilis film Pengin Hijrah, Sinemata Buana Kreasindo (SBK), meluncurkan teaser poster, trailer, dan original soundtrack (OST) film di acara Mawara Al Nahar Indo Festive di Auditorium Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (/7/2025).
Acara yang bertajuk Jelajahi Negeri Para Ulama ini digagas bersama UIN dan Majelis Ulama Uzbekistan.
Perilisan teaser poster dan trailer film Pengin Hijrah di acara tersebut berkaitan dengan lokasi produksi film.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan yakni Toshkent, Samarkand dan Bukhara.
Tiga kota di Uzbekistan itu yang menjadi latar visual dan cerita film Pengin Hijrah.
“Kota Samarkand menjadi lokasi produksi film paling istimewa. Di kota ini terdapat kompleks makam dan museum Imam Bukhari yang menjadi lokasi produksi film Pengin Hijrah,” kata Budi Yulianto selaku Eksekutif Produser film Pengin Hijrah.
Semangat dan benang cerita film ini tersatukan oleh hadits soal hijrah yang diriwayatkan Imam Bukhari.
Bahkan niat hijrah ini menjadi hadits pertama yang dituliskan Imam Bukhari dalam kitabnya Bad’ul Wahyi. Niat menjadi landasan dalam setiap perbuatan manusia.

Termasuk niat pengin hijrah. Kutipannya kurang lebih, “Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya….”
Film Pengin Hijrah bertutur tentang anak muda yang ingin berubah menjadi lebih baik. Keinginan yang kadang ‘salah makna’ dalam memahami niat berhijrah. Menjadi pribadi yang lebih baik adalah tujuan paling esensi dari berhijrah.
“Lewat film Pengin Hijrah, semangat menjadi pribadi lebih baik dari anak-anak muda tergambarkan melalui drama romantis, penuh perjuangan, menyentuh, dan menghibur,” kata Budi Yulianto.
Film Pengin Hijrah dibintangi Steffi Zamora, Endy Arfian, Daffa Wardhana hingga Karina Suwandi.
Original Soundtrack (OST) Film
Sedangkan untuk original soundtrack (OST) film Pengin Hijrah berjudul Arah Bersamamu.
Lagu yang dibawakan Nadzira Syafa ini diolah ulang dengan menambahkan orkestrasi dalam lagu.
Produksi klip video lagu juga dilakukan di Uzbekistan. Utamanya di daerah resor ski, Amir Soy.
“Kehadiran kita timing-nya pas. Musim dingin baru mulai, tapi salju turun lebih awal. Bikin syahdu dan romantis visual klip video,” ungkap Rendy Gunawan, Produser film Pengin Hijrah.
Dijelaskannya, jauh sebelum merilis teaser dan original sound track, Sinemata Buana Kreasindo sudah merilis novel Pengin Hijrah karya Hengki Kumayandi.

“Jadi film Pengin Hijrah ini menjadi karya proses ekranisasi, alih wahana dalam melahirkan karya baru,” kata Rendy Gunawan.
“Alih wahana atau media kreativitas juga dilakukan oleh rumah produksi Multi Buana Kreasindo bekerja sama dengan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) mengadaptasi film menjadi karya panggung,” sambungnya.
Pertunjukan Drama Musikal Pengin Hijrah
Sementara itu, sembari menanti perilisan film tersebut, juga akan digelar pertunjukan drama musikal Pengin Hijrah pada 23 dan 24 Agustus 2025, di Graha Bhakti Budaya Taman, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.
“Ini menjadi karya interpretatif terhadap karya film. Jadi ada keinginan untuk mengapresiasi karya baru dan cara baru dalam berpromosi film. Kalau galibnya, drama musikal diproduksi setelah film rilis dan sukses. Kami melakukan proses kreatif yang berbeda. Drama musikal Pengin Hijah menjadi semacam road to the movie-nya,” pungkas Rendy Gunawan
Dan bagi yang ingin menyaksikan pertunjukan drama musikal Pengin Hijrah, tiket bisa dibeli di Early Bird dengan rabat 50 persen berlaku hingga 6 Juli 2025 dan situs Loket.com.
Sinopsis Film Pengin Hijrah
Akibat postingan vulgarnya, kampus memutuskan mencabut beasiswa Alina.
Penagih utang terus mengejar Alina, setelah orang tuanya tak mampu membayar utang akibat ulah bapak tirinya.
Alina memilih putus hubungan dengan Joe yang juga menjadi admin media sosialnya. Joe yang sebenarnya memposting foto vulgar Alina.
Menutup akun sosial media juga bukan perkara mudah, sejumlah pemilik produk mengancam menuntut Alina.
Kehadiran Omar, mahasiswa semester akhir yang tengah menyelesaikan skripsi, menjadi satu-satunya penghibur kegundahan Alina.
Semua kebaikan Omar meluluhkan kekerasan hati Alina. Hanya Aisyah yang menjadi ganjalan cintanya.
Hubungan Aisyah dan Omar yang begitu dekat menjadi alasan Alina mengabaikan cinta Omar.
Alina kembali terguncang. Ulfa, sahabat yang selalu menghidupkan semangatnya berhijrah masuk rumah sakit.
Kanker stadium akhir membunuh Ulfa. Kondisi Alina semakin terpuruk ketika Omar tiba-tiba pergi tanpa pernah memberitahu keberadaannya.
Aisyah menjadi penolongnya. Alih-alih financial nya terbantu, Alina juga bisa mewujudkan keinginannya berhijrah menjadi pribadi yang lebih baik.
Di Uzbekistan Omar menjemputnya. Ternyata perjalanan bisnisnya sudah diatur Aisyah. Omar ingin memperkenalkan Alina kepada ayah-ibu dan neneknya.
Kejutan berikutnya adalah penolakan Nenek Fatimah. Nenek Omar tak ingin cucunya kehilangan darah keturunan asli Uzbek, mengingat ayah Omar sudah menikahi perempuan Indonesia.
Alina merasa terhina setelah nenek Omar menawarkan uang untuk meninggalkan cucunya.
Alina menyadari selama ini keinginan hijrahnya tak tulus. Hijrahnya bukan karena Allah dan Rasul-Nya.
Dalam kebimbangannya, Alina mengunjungi makam Imam Bukhari. Di sanalah ia menemukan arti hijrah sesungguhnya. (KH/ian)
