Suasana para pengisi acara Pagelaran Sabang Merauke 2025 yang akan digelar pada 23 dan 24 Agustus 2025 di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta sedang berlatih.
KABARHIBURAN.id – Pagelaran seni kolosal Sabang Merauke 2025 The Indonesian Broadway akan digelar pada 23 dan 24 Agustus 2025 mendatang di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta.
Mengusung tema “Hikayat Nusantara,” pertunjukan ini akan menghadirkan kisah-kisah rakyat yang telah lama hidup dalam tradisi lisan.
Ferdinandus Aming Santoso, CEO dan President Director iForte and Protelindo Group, mengatakan bahwa pagelaran ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga jadi medium edukasi bagi generasi muda Indonesia.
“Mengambil tema Hikayat Nusantara karena banyak generasi muda Indonesia yang tidak mengenal cerita rakyat yang dulu diceritakan dari mulut ke mulut. Dari guru kepada murid di sekolah, dari ayah ibu kepada anak di rumah,” jelasnya.
Dari sisi produksi, Pagelaran Sabang Merauke 2025 digarap dengan skala lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Lokasi panggung yang lebih luas turut mendukung konsep yang lebih meriah dan megah.
“Tahun lalu, panggungnya 20 meter di JiExpo Kemayoran Jakarta. Sekarang di Indonesia Arena Jakarta. Panggungnya sendiri 50 meter. Ini membuat konsepnya lebih festive. Lebih karnaval,” kata Silvi Liswanda, Wakil Presiden Direktur dan Deputy CEO iForte sekaligus Executive Producer pertunjukan ini.

Libatkan Banyak Pekerja Seni
Jumlah pekerja seni yang terlibat juga melonjak tajam dibandingkan edisi sebelumnya. Pagelaran ini melibatkan lebih dari 1.500 orang di belakang layar dan ratusan seniman yang akan tampil di atas panggung.
“Jumlah penarinya lebih banyak, yakni 351 penari di mana tahun lalu hanya 225. Musisi tradisionalnya juga makin banyak. Orkestranya, tahun lalu 40 musisi. Tahun ini 60,” beber Silvi.
Tahun ini, penonton akan dimanjakan dengan kostum spektakuler hasil kolaborasi dengan Jember Fashion Carnaval dan Pesona Gondanglegi.
Dalam aspek koreografi, koreografer utama Sandhidea Cahyo Nurpati menyiapkan nyaris 90 nomor berbeda. Jumlah ini terus berkembang seiring dinamika proses kreatif dan keterlibatan penari dari berbagai daerah di Indonesia.
“Untuk nomor koreografi saya hitung dari awal konsep sebanyak 70 sekian. Tapi berkembang sangat dinamis, jadi sekitar 89 nomor koreografi yang kami hadirkan tahun ini,” kata Sandhidea. (KH/ian)
